Dukung Pengembangan Ekonomi Biru, Bali Ocean Days Bahas Tuntas Konservasi Laut

Kamis, 18 Januari 2024 : 21:18

Foto: instagram @balioceandays

Sebanyak 30 pembicara terkemuka dari Indonesia dan internasional akan barbagi pendapat pada Konferensi Internasional “Bali Ocean Days” di Bali. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu termasuk pejabat pemerintah, lembaga keuangan, LSM, pemangku kepentingan dan akademisi ekonomi berkelanjutan.

Selasar tema konferensi, para tokoh tersebut akan membagikan gagasan dan pemikiran mereka mengenai tantangan yang dihadapi, menyajikan kebijakan dan solusi, serta berdiskusi sinergi dan proyek jangka panjang di hadapan publik. 

Acara digelar selama dua hari, 19 dan 20 Januari 2024 di InterContinental Bali Resort Jimbaran bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta AIS Forum. Ini merupakan sebuah agenda yang mempromosikan pengembangan Ekonomi Biru yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia dan sekitarnya. 

Foto: instagram @balioceandays
 Bali Ocean Days didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencapai serangkaian tujuan penting bagi masa depan planet biru kita. Yakni, mengurangi polusi laut dan pengasaman laut, melindungi dan memulihkan ekosistem pesisir, membalikkan krisis penangkapan ikan berlebihan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui manfaat ekonomi dan sosial dari pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan. 

“Kami memulai acara ini untuk mendukung perluasan Ekonomi Biru Indonesia, yang didefinisikan oleh Bank Dunia sebagai pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan mata pencaharian, dan lapangan kerja sekaligus menjaga kesehatan ekosistem laut.” Paul Tanjung Tan, pendiri Sky Blue Sea Foundation.

Yoke Darmawan, Ketua Yayasan Sky Blue Sea menambahkan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memainkan peran penting dalam masa depan lautan dunia, dan mengingat tantangan lingkungan yang harus dihadapi Bali, pulau ini adalah tuan rumah yang tepat untuk konferensi baru yang menjadikan percakapan kelautan sebagai pusatnya. 

Foto: instagram @balioceandays
Pada hari Jumat, 19 Januari, sesi konferensi akan menyoroti: Tata Kelola & Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia, Ekowisata & Pelestarian Terumbu Karang dan Keanekaragaman Hayati Laut. 

Dilanjutkan dengan hari kedua yang membahas isu-isu penting lainnya: Pengolahan Sampah & Pengurangan Polusi Plastik Laut, Perikanan Berkelanjutan & Perlindungan Spesies Terancam Punah, Pengelolaan Ekosistem Karbon Biru Mangrove & Lamun, dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir & Edukasi Konservasi Laut. Sesi dimoderatori oleh Ibu Marializia Hasni dan Ibu Kania Sutisnawinata, dua pembawa berita terkemuka dari Metro TV.

Di antara pembicara terkemuka adalah pejabat tinggi pemerintah, seperti Bapak Jodi Mahardi (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi), Ibu Vivi Yulaswati (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional), Bapak Sigit Reliantoro (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) , Bapak Nyoman Radiarta (Kementerian Kelautan dan Perikanan); perwakilan dari badan internasional, seperti Bapak Muhammad Didi Hardiana (United Nations Development Program), Ibu Anka Farita (Bank Dunia Indonesia), Bapak Nico Barito (Utusan Khusus Republik Seychelles); Pakar konservasi yang menghadirkan Ibu Rili Djohani (Coral Triangle Center), Bapak Imam Musthofa Zainudin (WWF Indonesia), Bapak Mark Erdmann (Conservation International).

 Ditambah suara-suara akademis penting seperti Prof. Luky Adrianto (IPB University), Dr. Benjamin Michael Brown (Australian Institute of Marine Science) dan Bapak Mas Achmad Santosa, selaku ahli hukum pendiri Indonesian Ocean Justice Initiative (IOJI). Prof. Emil Salim, ekonom terkemuka, mantan menteri dan pelopor kebijakan dan advokasi lingkungan hidup di Indonesia akan menyampaikan pidato pada konferensi tersebut secara online.

 Eco Showcase

Selain konferensi, Eco Showcase akan menampilkan organisasi-organisasi yang menyediakan produk dan layanan berkelanjutan, mulai dari produsen energi terbarukan, operator pengelolaan limbah, dan pengusaha ekonomi sirkular. Peserta pameran utama menampilkan Greenhope, Eco Tourism Bali, Ingine Wave Energy Systems, Akuo Energy, Asosiasi Liveaboard Indonesia, Plastic Bank Indonesia, The Searial Cleaners, dan program gabungan dari Universitas Melbourne dan Universitas Udayana.

 Edisi perdana acara konservasi laut ini akan diakhiri dengan Sky Blue Sea Foundation Awards, sebuah upacara yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan terpilih atas kredibilitas kelestarian lingkungan mereka.

Disponsori oleh Pertamina, InterContinental Bali Resort, Taman Safari Indonesia, dan Jetstar, dengan Media Group sebagai official media partner. Diselenggarakan oleh Sky Blue Sea Foundation dan Darmawan & Associates. (RLS/ID)

 

 

Berbagi Artikel