(Denpasar, Bali)— Tujuh puluh tiga mata acara dihadirkan selama penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII Tahun 2021, melibatkan 10.000 seniman dari komunitas dan sekaa unggulan seluruh kabupaten/kota se-Bali, termasuk delegasi luar negeri. Agenda terdiri dari 43 jenis Rekasadana (Pergelaran); 3 jenis Utsawa (Parade); 13 Wimbakara (Lomba); 2 Kandarupa (Pameran); 6 kegiatan Kriyaloka (Lokakarya); dan 6 topik Widyatula (Sarasehan).
Peed Aya (Pawai) PKB ke-43/Foto: Tangkapan layar pembukaan PKB XLIII secara virtual dari kanal youtube Disbud Prov. Bali
Di tengah situasi pandemi global Covid-19, PKB dilaksanakan secara konvensional
(luring) dan daring dengan protokol kesehatan yang ketat serta terukur. Selaras
itu pula, PKB kali ini mengusung tagar #LuunganMabalihUliJumah dan
#NontonPKBdariRumah, dengan harapan agar masyarakat Bali dan publik luas dapat menyaksikan
serta menikmati seluruh rangkaian kegiatan PKB secara virtual (daring).
Ini merupakan bentuk konsistensi dan komitmen Pemerintah Provinsi Bali
dalam menyelenggarakan PKB XLIII Tahun 2021. Pelaksanaan PKB ini merupakan salah
satu implementasi visi Pembangunan Provinsi Bali 2018-2023: Nangun Sat
Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali
Era Baru.
PKB XLIII Tahun 2021 merupakan wahana dan ruang aktualisasi dalam
pemajuan kebudayaan, sebagai implementasi Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor
4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali yang sekaligus
sebagai ajang Pemajuan Kebudayaan Nasional selaras dengan Undang-undang Nomor 5
Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Berbeda dengan Festival Seni Bali Jani yang mewadahi seluas-luasnya
karya visual modern, kontemporer, dan eksperimental, PKB didedikasikan sebagai
ruang apresiasi keberadaan seni-seni klasik maupun tradisional di Bali yang
hingga kini terus berkembang secara dinamis.
Pembukaan PKB XLIII Tahun 2021 dilaksanakan secara langsung (live)
dan disiarkan daring. Dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo di Gedung Ksirarnawa,
Taman Budaya Provinsi Bali, pada 12 Juni 2021 secara virtual. Acara dimaknai penayangan
video Peed Aya (pawai) “Pratiti Wana Kerthi” dan Rekasadana
(Pergelaran) Sendratari “Wreksa Kastuba” garapan ISI Denpasar.
Presiden Joko Widodo membuka PKB ke-43 secara virtual/Foto: Tangkapan layar pembukaan PKB XLIII secara virtual dari kanal youtube Disbud Prov. Bali
Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan, pelaksanaan PKB XLIII Tahun
2021 ini merupakan upaya adaptasi kebiasaan baru untuk tetap menjaga produktivitas,
kreativitas dan memberi panggung apresiasi seni terhadap seniman dan pelaku
seni di Bali, serta memberikan hiburan sehat dan edukatif bagi seluruh lapisan
masyarakat.
“Peserta atau seniman yang berpartisipasi dalam PKB, juga pengunjung, diharapkan
displin, tertib, dan patuh dalam menerapkan
protokol kesehatan, agar tidak menimbulkan klaster baru. Saya meminta kerja
sama semua pihak yang terkait, terutama leading sector Dinas Kebudayaan
Provinsi Bali dan didukung Dinas-dinas lainnya agar dapat melaksanakan penyelenggaraan
PKB ini dengan sebaik-baiknya sebagaimana yang direncanakan dan diharapkan, “
demikian arahan Gubernur Koster pada Rapat Pleno Pemantapan Persiapan
Penyelenggaraan PKB XLIII
Tahun 2021.
Sambutan Gubernur Bali Wayan Koster/Foto: Tangkapan layar pembukaan PKB XLIII secara virtual dari kanal youtube Disbud Prov. Bali
Selama sebulan penuh, sedari tanggal 12 Juni hingga 10 Juli 2021, dihadirkan
beragam agenda dan aktivitas, meliputi Peed Aya (Pawai); Rekasadana
(Pergelaran); Utsawa (Parade); Wimbakara
(Lomba); Kandarupa (Pameran); Kriyaloka (Lokakarya); Widyatula
(Sarasehan); dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).
Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi
Pada penyelenggaraan PKB XLIII Tahun 2021 mengambil tema Purna
Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Nafas Pohon Kehidupan), bermakna memuliakan pohon/hutan sebagai simfoni harmoni semesta
raya menuju kesejahteraan hidup dengan jiwa yang maha sempurna.
Tematik ini secara visual direpresentasikan melalui ikon utama pohon Kalpataru
yang dapat dimaknai sebagai napas kehidupan sekaligus pengetahuan utama yang
mengajarkan manusia tentang sumber pangan, farmakologi, budaya, ekonomi,
industri, bahkan juga spiritual. Pohon diyakini adalah saudara tertua manusia
dalam kehidupan di bumi.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha
menyatakan, konsep adiluhung dalam tema PKB XLIII Tahun 2021 akan menjadi pemantik
kreativitas berbasis tradisi dan memotivasi generasi Bali masa kini untuk
selalu mencintai kebudayaan leluhur, membangun karakter, jati diri dan
kesejahteraan.
Sendratari “Wreksa Kastuba” garapan ISI Denpasar/Foto: Tangkapan layar pembukaan PKB XLIII secara virtual dari kanal youtube Disbud Prov. Bali
PKB merupakan ikon festival seni terbesar di Provinsi Bali yang
bersifat kolosal, merakyat dan sekaligus bereputasi di tingkat dunia. Hal mana
selaras pernyataan Gubernur Wayan Koster, bahwa PKB sebagai event seni dan
budaya yang bernilai sejarah, telah berusia 43 tahun, serta menjadi bagian dari
memori kolektif dan kebanggaan krama Bali, sekaligus terbukti mendapat
apresiasi tinggi publik nasional dan internasional.
Selaras visi Pembangunan Provinsi Bali, PKB memiliki visi dan misi
untuk mewujudkan penyelenggaraan yang lebih berkualitas sebagai ajang kreasi
seni dan
apresiasi budaya yang
kokoh dalam jati diri dengan
fungsi pendidikan, ekonomi, dan kemajuan peradaban yang terbuka, secara lokal, nasional, dan
internasional. Sekaligus sebagai wadah pengkajian, penggalian, pelestarian, dan
pengembangan seni secara
profesional dan berkelanjutan. (*)